TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta masyarakat lebih patuh pada pembatasan sosial berskala besar (PSBB) fase ketiga di Ibu Kota. Fase ketiga pembatasan sosial di DKI, dimulai pada 22 Mei sampai 4 Juni mendatang.
Dalam masa perpanjangan pembatasan sosial ini, kata dia, pemerintah tidak mempunyai rencana untuk melonggarkan kebijakan. "Penularan Covid-19 mulai flat, dan kami ingin memastikan penularan ini terus menerus menurun, dan akhirnya berhenti," kata Riza dalam diskusi daring yang disiarkan di Instagram pada Rabu, 20 Mei 2002.
Riza menuturkan setelah pemerintah menghentikan kebijakan pemnatasan sosial berskala besar, maka masyarakat bakal hidup dengan konsep baru yang dikenal new normal. "Kita bisa mengakhiri PSBB dan diharapkan, bisa hidup dengan konsep yang baru, living with harmony with corona virus," ujarnya.
Sebelum ada vaksi virus corona, kata Riza, masyarakat bakal hidup bersama virus itu. "Jadi nanti kita harus berdamai dengan virus corona, bahkan harus berdansa," kata politikus Gerindra ini. "Mengapa demikian? Sebab, virus corona itu sampai sekarang belum ditemukan vaksinnya," ujarnya.
"Sehingga kita harus mempersiapkan diri, dengan cara apa? Dengan cara berdamai, berdansa, dengan cara mensiasati konsep baru yang menggunakan protokol covid-19 dengan ketat," ujar Riza menambahkan.
Nantinya, kata dia, warga bisa melakukan aktivitas seperti sekolah, ibadah dan bekerja dengan protokol Covid-19 yang diatur pemerintah. Ia berharap keadaan baru ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan, kualitas ekonomi, ibadah dan lainnya.
"Kita tingkatkan sekalipun dengan cara-cara yang baru, ini jadi tantangan kita, termasuk ke jajaran pengusaha yang gimana caranya bisa menjual produknya lewat online atau yang lain," ujarnya.
IMAM HAMDI